Keturunan Bangsa Romawi Sekarang

Keturunan Bangsa Romawi Sekarang

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Bangsa Viking adalah sebutan untuk orang-orang Skandinavia yang memiliki tradisi kuat sebagai penjelajah lautan di wilayah Eropa sekitar akhir abad ke-8 hingga pertengahan abad ke-11.

Viking berasal dari bahasa Norse Kuno "vik" (teluk atau sungai) yang merupakan akar kata "vikingr" yang berarti bajak laut. Mereka juga dikenal sebagai Norseman (North man) yang berarti orang dari Utara.

Bangsa Viking biasa hidup di perairan dan mendiami sebagian besar benua Eropa. Mereka bahkan mampu mengarungi lautan hingga Afrika Utara, Mediterania, Amerika Utara, dan Timur Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai salah satu negara Skandinavia, Denmark merupakan bangsa Viking.

Zaman viking merupakan periode paling terkenal dalam sejarah Denmark.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri Denmark, zaman Viking Denmark dimulai sekitar 793 M. Kala itu, bangsa Viking Denmark melakukan penyerbuan ke pulau Inggris, Lindisfarne.

Bangsa Viking akhirnya mendirikan pemukiman di Yorkshire di Inggris Utara dan di Normandia di wilayah barat laut Perancis.

Zaman Viking berlangsung sekitar 250 tahun. Pada suatu masa, Viking Denmark Sweyn Forkbeard (Svend Tveskæg) dan putranya Canute the Great (Knud den Store) menjadi raja bukan hanya di Denmark tetapi juga di Norwegia, Swedia Selatan, Greenland, Kepulauan Faroe, Shetland, Orkney, dan sebagian wilayah Inggris.

Bangsa Viking melakukan perjalanan jauh ke luar wilayah kekuasaan mereka. Mereka salah satunya berlayar ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Rusia dan Turki.

Kemampuan navigasi Viking di laut juga membawa mereka hingga ke Greenland dan Amerika Utara.

Bangsa Viking terus menjarah dan mencuri, serta berdagang logam mulia, tekstil, barang pecah belah, perhiasan, dan bulu. Terkadang, mereka juga membeli dan menjual budak Eropa.

Bangsa Viking Norwegia kebanyakan berlayar ke barat. Mereka menyerbu dan menetap di Irlandia, Skotlandia, Inggris, Prancis, Kepulauan Shetland, Kepulauan Orkney, Hebrida, Pulau man, Kepulauan Faroe, dan Islandia.

Dilansir dari laman Britannica, orang keturunan Viking Norwegia menetap di Greenland dan melakukan ekspedisi ke Vinland.

Banyak orang Viking yang kemudian kembali ke kampung halamannya. Mereka bertemu dengan Eropa Barat dan pertemuan ini menjadi cikal bakal unifikasi dan Kristenisasi Norwegia.

Pada paruh kedua abad ke-9, kepala suku Viking Harald I Fairhair dari wilayah Oslo Fjord berhasil mengambil pantai barat, berkat aliansinya dengan para kepala suku Frostatingslag dan sebagian Gulatoringslag.

Pertempuran terakhir terjadi di Hafrsfjord dekat Stavanger antara 872 dan 900 M. Setelah itu, Harald menyatakan diri sebagai raja Norwegia.

Putranya, Erik I Bloodax, kemudian memerintah sekitar 930-935 usai membunuh tujuh dari delapan saudara laki-lakinya.

Bangsa Swedia dahulu dikenal sebagai bangsa Varangia atau Rus.

Awal mula bangsa Viking Swedia muncul yaitu ketika bangsa Rus berniat menemukan dan menjarah tanah-tanah baru di timur di sepanjang sungai Volga dan Dnieper.

Ekspedisi mereka berbeda dengan ekspedisi bangsa Denmark dan Norwegia di barat. Tujuan utama bangsa Rus adalah untuk berdagang.

Menurut penulis CJ Adrian, bangsa Viking Swedia membangun rute perdagangan yang panjang ke Timur Tengah dan sekitar Laut Hitam.

Pada abad ke-8 dan ke-9, Arab melakukan ekspansi di wilayah Mediterania. Jalur perdagangan di sepanjang sungai Rusia hingga Laut Baltik pun menjadi krusial.

Pada paruh kedua abad ke-9, kepala suku petani Swedia mengeksploitasi penduduk Slavia. Mereka menguasai jalur perdagangan di sepanjang Dnieper hingga Laut Hitam dan Konstantinopel, serta sepanjang Volga hingga Laut Kaspia dan Timur.

Namun, sejak abad ke-10, kendali pasar Rusia mulai berpindah dari tangan Swedia ke tangan pedagang Frisian, Jerman, dan Gotland, demikian dilansir dari Britannica.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

KOMPAS.com - Proto Melayu adalah nenek moyang bangsa Indonesia yang termasuk orang-orang Austronesia.

Bangsa Proto Melayu pertama kali datang ke Nusantara sekitar pada gelombang pertama, yaitu sekitar 1.500 SM.

Kedatangan bangsa Proto Melayu ke Indonesia lantas membuat mereka melebur dengan penduduk sekitar.

Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah Dayak dan Toraja.

Baca juga: Rute Migrasi Bangsa Proto Melayu Melalui Jalur Barat

Bangsa Proto Melayu datang ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat (melewati Malaysia dan Sumatera) dan jalur timur (melewati Filipina dan Sulawesi).

Adapun rute jalur barat yang dilewati bangsa Proto Melayu adalah melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Kemudian rute jalur timur adalah melalui Filipina, lalu masuk ke Sulawesi, dan menyebar hingga ke seluruh Indonesia.

Melalui persebaran ini, maka bangsa Proto Melayu secara tidak langsung melebur bersama penduduk sekitar.

Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu salah satunya adalah suku Dayak.

Suku Dayak diketahui merupakan keturunan Proto Melayu yang menempuh jalur barat.

Awalnya, bangsa Proto Melayu tersebar di Madagaskar sampai ke pulau paling timur di Pasifik.

Setelah itu, mereka masuk ke Provinsi Yunan di China Selatan, yang kemudian lanjut ke Indochina, Siam, dan masuk ke Nusantara.

Mereka melewatu jalur Semenanjung Malaysia, lalu Sumatera. Setelah itu, bangsa Proto Melayu terbesar lagi ke beberapa wilayah, seperti Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kelompok migran gelombang pertama yang masuk ke Kalimantan adalah kelompok Negrid dan Weddid (Proto Melayu).

Menurut sebagian ahli pendapat, suku Dayak adalah salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang ada di Pulau Kalimantan.

KOMPAS.com - Proto Melayu adalah nenek moyang bangsa Indonesia yang termasuk orang-orang Austronesia.

Bangsa Proto Melayu pertama kali datang ke Nusantara sekitar pada gelombang pertama, yaitu sekitar 1.500 SM.

Kedatangan bangsa Proto Melayu ke Indonesia lantas membuat mereka melebur dengan penduduk sekitar.

Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah Dayak dan Toraja.

Baca juga: Rute Migrasi Bangsa Proto Melayu Melalui Jalur Barat

Bangsa Proto Melayu datang ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat (melewati Malaysia dan Sumatera) dan jalur timur (melewati Filipina dan Sulawesi).

Adapun rute jalur barat yang dilewati bangsa Proto Melayu adalah melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Kemudian rute jalur timur adalah melalui Filipina, lalu masuk ke Sulawesi, dan menyebar hingga ke seluruh Indonesia.

Melalui persebaran ini, maka bangsa Proto Melayu secara tidak langsung melebur bersama penduduk sekitar.

Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu salah satunya adalah suku Dayak.

Suku Dayak diketahui merupakan keturunan Proto Melayu yang menempuh jalur barat.

Awalnya, bangsa Proto Melayu tersebar di Madagaskar sampai ke pulau paling timur di Pasifik.

Setelah itu, mereka masuk ke Provinsi Yunan di China Selatan, yang kemudian lanjut ke Indochina, Siam, dan masuk ke Nusantara.

Mereka melewatu jalur Semenanjung Malaysia, lalu Sumatera. Setelah itu, bangsa Proto Melayu terbesar lagi ke beberapa wilayah, seperti Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kelompok migran gelombang pertama yang masuk ke Kalimantan adalah kelompok Negrid dan Weddid (Proto Melayu).

Menurut sebagian ahli pendapat, suku Dayak adalah salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang ada di Pulau Kalimantan.

Nenek moyang orang Dayak diperkirakan berasal dari beberapa gelombang migrasi, seperti gelombang pertama yang terdiri atas ras Australoid dan ras Mongoloid.

Gelombang ini kemudian terus berlanjut hingga membuat suku Dayak memiliki begitu banyak bahasa sekaligus karakteristik budaya.

Baca juga: Asal-usul Suku Dayak di Kalimantan

Bangsa Proto Melayu tersebar di Toraja setelah melewati jalur timur.

Mulanya, bangsa Proto Melayu masuk melalui FIlipina dan kemudian masuk ke Sulawesi.

Menurut sejarah, suku Toraja yang merupakan keturunan Proto Melayu ini sering disebut sebagai "orang yang berdiam di negeri atas pegunungan".

Disebutkan juga bahwa masyarakat yang mendiami Tana Toraja adalah hasil pencampuran dari penduduk lokal di dataran tinggi Sulawesi Selatan dengan para imigran dari Teluk Tongkin-Yunnan, China Selatan.

Sebab, para imigran ini berlabuh di sebuah hulu sungai di daerah Enrekang dan membangun tempat tinggal di sana.

Dengan dibangunnya pemukiman tersebut maka pencampuran pun mulai terjadi antara bangsa Proto Melayu dengan penduduk suku Toraja.

Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Deutro Melayu adalah suku Jawa dan Bugis.